Pages

Rabu, 21 Maret 2012

My Twins

aku Shila, murid kelas 11 SMA 39. aku mempunyai seorang kakak pria yang bernama Taqwa. aku sangat dimanja oleh kak Taqwa, mungkin karena dia tidak ingin kehilangan adiknya untuk kedua kalinya. sebenarnya aku mempunyai saudara kembar wanita bernama Shela, namun dia baru meninggal sekitar 3 tahun yang lalu, karena lemah jantung. aku sangat meyayangi kakak kembarku, sesungguhnya dia meninggal karena aku. kami memiliki penyakit yang tidak jauh dari organ dalam, jikalau Shela menderita lemah jantung aku menderita gagal ginjal. suatu malam lemah jantung Shela kambuh, dan dia langsung dibawa ke rumah sakit. aku tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya dikarenakan aku dan papah sedang berada di Singapore untuk berobat. akan tetapi saat kami sedang berada di rumah sakit mama menelfon papah dan menyuruh kami untuk segera kembali ke Indonesia.

aku sangat terkejut ketika aku sampai di Indonesia aku langsung disuruh masuk ke ruang operasi untuk operasi ginjal, aku tidak tahu ini ginjal siapa. namun didalam mimpi aku bertemu Sheila. Aku merindukannya, sudah 4hari kami tidak bertemu, di dalam mimpi aku memberikan oleh-oleh dari Singapore untuk Sheila, dia sangat senang. ketika dia ingin pergi, aku sangat ingin ikut dengannya, namun dia melarangku untuk ikut. dia hanya tersenyum dan bilang untuk menjaga mama, papa, dan ka Taqwa, jangan pernah mengecewakaan mereka. aku menangis dan ingin mengkutinya, namun dia sudah menghilang. aku menangis sangat kencang. kami tidak pernah terpisahkan sebelumnya. aku merasa sangat kesepian. lama kelamaan semua yang aku lihat menjadi hitam, gelap didalam kegelapan itu aku memanggil nama Shela, namun tidak ada jawaban. akan tetapi aku mendengar suara tangisan kak Taqwa. akupun perlahan membuka mata, dan melihat semua keluargaku di sampingku, namun aku tidak melihat kakak kebaranku.

"Kak Shela mana ma???" tanyaku dengan masih sangat lemas. namun tidak ada jawaban dari semua orang. hingga aku mengulang beberapa kali pertanyaan yang sama. aku melihat mama menangis dari tadi. aku semakin bingung dengan apa yang terjadi, dimana kakak kembaranku yang selalu ada di samping ku, kenapa saat aku sudah sadar dia tidak ada, aku masih saja tidak mengerti dengan semua yang terjadi. aku masih mengulangi prtanyaan ku beberapa kali. hingga akhirnya papah menjawab pertanyaan ku dengan suara bergetar seperti menahan tangis, " Shela.... Dia ... telah berada di tempat yang lebih indah daripada disini shila,".
"maksud papah apa??? mana kak Shela pah.. mana dia.. padahal aku udah bawa oleh-oleh buat dia pah.. padahal oleh-oleh yang kita cari seharian itu mau aku kasih sama dia pah, barangnya ada di tas kak Taqwa, kak Shela pasti suka, aku akan ambilkan di dalam koper," kata ku sambil mencoba turun dari ranjang dengan badan yang sangat lemas, namun aku masih tetap mencoba untuk menuju tas koper ku. namun kak Taqwa langsung memelukku," Udah Shila.... kamu masih sakit, kamu harus sehat, masa kamu mau ginjal yang Shela berikan buat kamu jadi sia-sia, tolong kamu jangan nangis lai, kamu harus kuat,". kak Taqwa menenangkan ku dengan suara yang bergetar dan mengeluarkan setetes demi setetes air mata.
" maksud kakak Ginjal ini Ginjal kak Shela, jadi dia meninggal gara-gara Shila, jadi Shila yang membunuh kak Shela, Shila jahat kak, Shila gak pantes nerima Ginjal ini, seharusnya kak Shela yang dapet Jantung Shila, kak Shela itu baik kak," kata ku dengan tangisan kencang.


i LOVE my SISTER
papah dan mama ikut menenangkan aku, setelah aku merasa lebih baik, aku di ajak untuk melihat Shela untuk yang terakhir kalinya. saat itu pula aku kembali menangis dengan kencang, aku masih belum menyangka bahwa pertengkaran kami yang kemarin adalah pertengkaran kami yang terakhir. Shela pun langsung di makamkan, aku pun ikut melepas kepergiannya, aku masih belum percaya bahwa aku yang membunuh Shela, namun semuanya mengatakan bahwa aku tidak membunuh Shela katanya Shela itu sayang dengan ku, makanya dia ingin menjadi bagian dalam diri ini. dan sampai kapan pun, oleh-oleh yang aku belikan untuk Shela akan slalu aku simpan sampai kapan pun, tidak ada yang berhak untuk mendapatkannya kecuali Shela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar